Minggu, 30 September 2012

Aku Beriman Bahwa Tuhan Itu Ada!!!.


“ Ibnu Qudamah dalam salah satu karyanya berjudul At Tawwabin, menuturkan sebuah kisah menarik tentang kasih sayang dan pertolongan Tuhan. Ibnu Qudamah menyitir kesaksian orang yang mengalami kejadian nyata yang menakjubkan. Orang itu bernama Yusuf bin Husain. Dia menuturkan kisahnya.
“ pernah sautu ketika aku bersama anak sungai. Aku melihat seekor kalajengking besar ditempat itu. Tiba- tiba ada seekor katak muncul ke permukaan, dan kalajengking itu kemudian naik keatas punggungnya. Kemudian sang katak itu berenang menyeberangi sungai.
“ Dzun Nun Al Mishri berkata, “ ada yang aneh dengan kalajengking itu, mari kita ikuti dia”
“ maka kami lantas menyeberang mengikuti kalajengking yang digendong katak itu. Kami terperanjat ketika menjumpai seseorang tertidur di tepian sungai yang Nampaknya habis mabuk. Dan disampingnya ada seekor ular yang mulai menjalar dari pusat kemudian ke dadanya, kiranya ular tersebut hendak menggigit telinganya.
“ kami lalu menyaksikkan kejadian yang luar biasa. Kalajengking itu tiba- tiba melompat secepat kilat ke tubuh itu dan menyengat ular itu sejadi – jadinya, hingga sang ular mengeliat – mengeliat dan terkoyak – koyak tubuhnya.
“ Dzun Nun lalu membangunkan anak muda yang habis mabuk itu. Sesaat kemudian anak muda itu terjaga. Dzun Nun berkata” Hai anak muda, lihatlah betapa besar kasih sayang Allah yang menyelamatkanmu. Lihatlah kalajengking yang diutus- Nya untuk membinasakan ular yang hendak membunuhmu!”
“ Setelah itu pemabuk itu berkata, ‘ Hai orang yang terlena, padahal Tuhan menjaga dari marabahaya ynag merayap di kala gulita. Sungguh aneh, mata manusia mampu terlelap meninggalkan Tuhan Yang Kuasa, yang melimpahinya berbagai nikmat.’
“ Setelah itu pemabuk itu berkata,’ Duhai Tuhanku, betapa agung kasih sayang – Mu sekalipun terhadap diriku yang durhaka kepada- Mu. Jika demikian, bagaimana dengan kasih sayang- Mu kepada orang yang selalu taat kepada – Mu?’
“ Pemuda pemabuk itu lalu meniti jalan menuju Allah. Ia seringkali menangis setiap kali teringat masa lalunya yang sia-sia. Ia terus meniti jalan Allah yang lurus, jalan untuk orang – orang yang diberi nikmat sejati oleh Allah.”
“ kisah kalajengking yang diutus oleh Allah sesungguhnya bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Termasuk pada diri kita. Mungkin kita tidak menyadari, Allah tela mengutus’ kalajengking’ untuk menyelamatkan kita dari bahaya ‘ular’ yang hendak membinasakan kita.
“ kalajengking penyelamat itu bisa berbentuk hal yang bermacam – macam, dan ular yang hendak membinasakan kita juga bentuknya bermacam- macam. Bahaya itu bisa jadi misalnyaa berupa hutang menumpuk , yang sangat mengancam, yang siap membinasakan. Terkadang orang yang memiliki hutang menumpuk malah terlena dan samasekali tidak sadar kalau dia sedang dililit oleh ular yang sangat besar. Persis seperti pemuda mabuk tadi. Atau ia sadar dililit ular besar dan pasrah sepenuhnya siap untuk binasa, sebab sudah tidak bisa berbuat apa- apa lagi.
“ dalam kondisi kritis, berulang kali Allah menjaga hamba- hamba – Nya. Orang yang hutangnya menumpuk itu diberikan jalan keluar  oleh Allah. Berbagai macam caranya  Allah mengirimkan ‘ kalajengking’ penyelamat itu. Bisa jadi ada teman lama yang mendengar beritanya dan berkenan membantu menyelesaikan hutang – hutangnya. Bisa jadi Allah membukakan peluang pintu bisnis yang baru. Yang dengan itu ia bangkit lagi, bisa melunasi hutangnya dan kembali hidup sentosa. Ada macam- macam sebab, teapi pada intinya Allahlah yang mengatur semuanya.
“ cobalah sejenak kita ingat- ingat sejarah perjalanan hidup kita. Berapa kali sudah Allah mengirimkan kalajengking yang menyelamatkan hidup kita? Berapa kali Allah sudah menolong kita dalam kesusahan dan kesempitan yang mendera ?  kalau kita jujur, pastilah berkali- kali. Bahkan kalau kita jujur, setiap saat Allah melindungi kita dalam perlindungan yang kita tidak menyadarinya.
“ kita tidak sadar bahwa  setiap detik Allah membersihkan darah kita dari berbagai jenis racun yang mematikan. Allahlah yang mengatur pembersihan darah itu denganmembuat pabrik yang memproduksi zat kimia alami untuk membersihkan darah. Dan kita samasekali tidak menyadarinya, atau kita malah ada yang tidak mengetahuinya. Tapi dunia medis atelah menjelaskan semua.
“ di dalam tubuh kita, menurut keterangan ilmu medis, Allah membuat Satu pabrik ajaib yang namanya hati. Hati bisa disebut organ terbesar dalam tubh manusia dengan berat sekitar 1,5 Kg. fungsinya sangat banyak, bahkan mencapai lebih dari 500 fungsi yang bertalian erat dengan fungsi organ tubuh lainnya. Dengan fungsi yang begitu banyak dan rumit, hati ibarat pabrik kimia serba guna dan palling canggih yang diciptakan oleh Allah, dengan jumlah 300 miliar sel yang tidak bisa ditiru oleh teknologi manusia secanggih apapun.
“ salah satu fungsi hati adalah menyaring dan mengolah darah. Dalam keadaan normal, organ hati dilintasi sedikitnya 1400cc darah setiap menitnya, atau hampir seperempat darah yang ada dalam tubuh  nelintasi hati setiap menit. Ini adalah cara tubuh membersihkan darah . hati menyaring darah meleawtinya. Jika hati menyaring 1,4 liter darah setiap menitnya. Berarti dalam satu tahun telah menyaring lebih dari 525.000 liter darah.
“ tanpa hati, manusia tidak akan bisa bertahan hidup, bahkan akan mati terbunuh oleh berbagai  macam racun yang  masuk kedalam tubuh, termasuk obat-obatan sintesis sperti antibiotic yang diresepkan oleh dokter dimana-mana.
“ dan Allahlah yang menjaga kehidupan seseorang dengan menciptakan hti dan menjaganya terus bekerja. Allah terus menjaga kita siang dan malam, hanya saja kita yang sering lalai dan smasekali tidak menyadarinya.
“ pertolongan dan kasih sayang Allah di dunia ini tidak hanya untuk  orang –orang yang taat saja. Yang yang bermaksiat sekalipun masih mendapat cipratan kasih sayang Allah. Contohnya adalah pemuda mabuk di atas. Dia tetap diselamatkan oleh Allah. Semestinya kasih sayang Allah yang sedemikian agungnya membuat siapapun insaf dan terjaga. Yang taat kepada Allah semakin taat. Karena ketaatan pada Allah itu sendiri adalah sebuah kasih sayang Allah. Dan yang masi belum juga taat, masih suka bermaksiat semestinya segera insaf, bahwa ia masih hidup dan bisa bernafas didunia ini karena dilindungi oleh Allah.
(Dikutip dari buku: Habiburahman El Shirazy ; Bumi Cinta )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar