Rabu, 04 Desember 2013


“CINTA KARENA ALLAH”
“Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga, begitulah kata para pujangga”
Cinta, cinta dan cinta. Dari musik dangdut sampai musik Jazz, dari film Boxoffice sampai sinetron, dari yang tua sampai yang muda, dari penjual koran sampai yang punya jabatan, semua bicara soal cinta. Tapi terkadang cinta bisa membuat orang lupa diri, Ada yang cinta pekerjaannya, pergi pagi pulang pagi lagi sampai lupa anak istri. Ada yang cinta harta, sayang kalau hartanya berkurang, sayang kalau hartanya diambil orang, sampai lupa kalau tetangganya sendiri sedang merintih kelaparan. Ada yang cinta kekasihnya, semua di berikan untuk kekasihnya, jiwa dan raga hanya untuk kekasihnya. Oh so sweet…!
Tentunya kamu juga pernah jatuh cinta kan…?
Cinta adalah sebuah karunia Allah SWT untuk setiap umatnya. Tetapi cinta yang paling utama dan berada pada urutan teratas adalah rasa cinta kita terhadap sesuatu karena Allah SWT. Karena cinta kepada Allah adalah cinta yang menyalurkan energi positif, energi yang dirasakan juga oleh orang-orang di sekitarnya, oleh alam sekitarnya. Cinta yang memerdekakan jiwa, siap menerima perbedaan, siap untuk kehilangan, siap patah hati tanpa harus berpura-pura.
Di antara karunia yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya yang mukmin adalah dipersaudarakannya sesama mereka. Dari persaudaraan itu, diharapkan tumbuh rasa saling mencintai, yang dilandasi oleh keimanan kepada Allah dan kepada-Nya, salah satu karakter dasar seorang mukmin.
Ketika kita mencintai sesuatu atau seseorang karena Allah, kita justru akan siap berbagi, siap mencintai pula apa-apa yang dicintai kekasihnya, mencintai semua kebaikan dan membuatnya menjadi baik pula.
Orang-orang yang saling mencintai karena Allah tidak akan pernah merasa patah hati berlarut-larut. Sebab dia tidak akan memaksakan kehendak dan keinginannya. Dia pandai menyimpan perasaannya, namun tidak pula berdusta. Kebesaran jiwanya tak terbatas.
Mencintai orang-orang yang beriman yang senantiasa taat kepada Allah sangat besar pahalanya. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya kelak di Hari Kiamat Allah akan berfirman, “Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan memberikan naungan kepadanya dalam naungan-Ku disaat tidak ada naungan kecuali naungan-Ku.
Diriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW. Bersabda:
Demi Allah, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Belum sempurna keimanan kalian hingga kalian saling mencintai. Apakah tidak perlu aku tunjukan pada satu perkara, jika kalian melakukannya maka niscaya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian! (H.R Muslim).
Yang menjadi dalil pada hadits ini adalah sabda Rasulullah SAW. ”Belum sempurna keimanan kalian hingga kalian saling mencintai”. Hadits ini menunjukan tentang besarnya pahala saling mencintai karena Allah.
Hadits Muadz bin Anas Al-Jahni bahwa Rasulullah SAW. Bersabda:
Siapa yang memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka berarti ia telah sempurna imannya. (HR. Al-Hakim)
Setiap kegagalan untuk mencintai dan dicintai bukanlah alasan baginya untuk berbalik menjadi benci. Justru, itu semua menjadikannya semakin kuat dan tegar untuk kemudian semakin dekat dengan sang pemilik hatinya dan hati orang yang dicintainya itu: Sang Mahalembut, Maharomantis -Subhanallah-

1 komentar: